Tentang Kami

Selamat datang di website kami.

Sabtu, 24 Juli 2010

Maka Jadilah...

Aburing Kupu, Primiss 2m, Rp 195.000,-












jika panjenengan membaca Atikel bi Blog ini; Belajar Mencanting (2), maka inilah jadinya. Proses pembuatan motif ini tidak menggunakan canting. melainkan Kuas, tetapi tetap menggunakan malam sebagai penghalang warna. Jadi silahkan mencoba!

Jumat, 23 Juli 2010

Karena Kepepet. (kisah Inspiratif)


Ibu Lailatin Afifah, pamilik usaha Opak Kucai, Jipang Emping, Stik Singkong, dan Wajik Carica di Kabupaten Wonosobo... Memulai usahanya tanpa disengaja apalagi direncanakan. Hanya karena iba dan kepepet butuh. 
Awalnya, kakak dari ibu Afifah memesan opak dalam jumlah besar kepada salah satu pembuat opak, namun karena pesanan terlambat dan tidak ada kabar berita dari sang pembuat akhirnya pesanan dialihkan kepada orang lain. Selang beberapa waktu kemudian, ternyata sang pembuat opak datang sambil menanyakan kenapa opak tidak diambil. Merasa iba dan bingung (maklum saat itu suami Ibu Afifah tidak bekerja) hingga semalaman tidak bisa tidur, Ibu Afifah akhirnya membayar opak yang sudah jadi sebanyak 15 kg dengan meminjam uang kepada ibunya sebesar Rp 85.000,-. Berbekal aji keberuntungan, bersama suaminya; Ibu Afifah menjual opak tersebut dalam kemasan plastik sederhana berkeliling toko di pasar Wonosobo (padahal saat itu sudah banyak penjual opak di Wonosobo). Ternyata dagangan habis bahkan bisa mendapatkan keuntungan Rp 7.000,-. Dari situ sang suami mendapat gagasan untuk memproduksi opak sendiri. Tanpa berbekal pengetahuan yang cukup untuk memulai pembuatan Opak bahkan sama sekali tidak ada modal dana, bukanlah penghalang bagi Ibu Afifah dan suaminya. TV satu-satunya pun dijual. Berbekal uang Rp 600.000,-... usaha dimulai. Keuletan, kesederhanaan, doa dan kemampuan untuk menahan emosi membuat usaha Ibu Afifah  dan suaminya mulai bangkit. Mulanya merk yang mereka pakai adalah MERCU SUAR, tetapi dalam perjalanan ternyata merk ini sudah ada yang punya, bahkan produknya sempat hampir hilang di pasar gara-gara tidak dicantumkan label halal dan tidak terdaftar di Dinas Kesehatan. Sekali lagi dengan kepolosannya, Ibu Afifah mencoba bertanya dan mencari tahu ke kantor Dinas Kesehatan. Dinas Kesehatan memberikan fasilitas label. Hingga akhirnya produk Ibu Afifah diketahui Dinas Koperasi Kabupaten Temanggung.Dari situlah awal segala yang bisa dinikmati Ibu Afifah se-keluarga sekarang. Fasilitas demi fasilitas baik berupa peralatan, dan dana mulai mengalir ke tempat usaha Ibu Afifah. Namun segala kemudahan tidak membuat Ibu Afifah terlena, dia mulai membuat variasi dalam rasa, dan bentuk juga membuat produk selain opak. Bahkan kemasannya pun lebih bagus, rapi dan bersih. Kini Opak Kucai pemasarannya sudah sampai Bali, selain kota-kota di sekitar Wonosobo. Jika anda menemukan produk Opak, Wajik Carica, dan Jipang Emping di kota anda atau kota yang pernah anda singgahi dalam kemasan bertuliskan AFIFAH, semoga anda ingat kisah ini. Karena lewat tangan Ibu Afifah, suami, ibu, dan dibantu 3 tenaga kerjanya produk itu bisa anda nikmati. Salam...

Senin, 12 Juli 2010

Motif Nama Kampung (3)

Motif Cacaban, Primisima 2,50cm
Batik Tulis











Motif Tidar, Primissima 2,50cm
Batik Cap

Motif Nama Kampung


Motif Kemirirejo, Birkolin 2,50cm
Batik Tulis











Motif Cacaban, Primisima 2,50cm
Batik Tulis

Kamis, 08 Juli 2010

Motif Batik Kota Magelang

Motif Kauman, primis 2,50cm. Warna hijau tlepong
Batik tulis, motif full.






Motif Kemirirejo, primis 2,50cm. Warna Coklat
Batik tulis.







Motif Gelangan,  primis 2,50cm. Warna Merah kecoklatan
Batik tulis.

Belajar Mencanting (2)

Salam Saudaraku,
Segala sesuatu jika dilakukan berulang-ulang akan menghasilkan kebiasaan. Yang saya maksudkan adalah kebiasaan yang baik lho... Mencanting pada awalnya memang ribet, tetapi ketika dilakukan berulang-ulang akan menghasilkan karya yang rapi dan bagus. Tentu saja juga semakin tahu sifat malam dan pola mencanting.
tetapi untuk beberapa orang yang tidak begitu tekun, mencanting masih dianggap pekerjaan yang membosankan. Beberapa waktu lalu salah seorang anggota Batik Tidar ikut pelatihan di Yogya, Bantul tepatnya. Pelatihan Batik Modern, itu temanya. Di sana para peserta diajak mempraktekkan tekhnik membatik yang praktis dan cepat (yang namanya praktis pasti juga cepat ya...). Dalam proses awal membatik, yang sebagian besar kita tahu adalah dengan dicanting. Tapi di sini peserta diajak untuk memakai kuas dan alat apapun yang ada disekitarnya (asal terbuat dari bahan yang tidak mudah larut dengan malam/ lilin batik) untuk membatik. Motifnya pun beragam tidak harus sesuai pakem/ aturan yang ada. Hasilnya pun bagus, lebih kreatif, ekspresionis; tetapi itu juga tergantung dari gambar motif serta kreatifitas peserta dalam mewarna.